Nama saya Imelda Tiekstra-Tatuhey dan saya tinggal di Zuidhorn (propinsi Groningen, Belanda Utara).
Tahun 1951 opa saya (korporaal dari tentara K.N.I.L- Koninklijk Nederlands Indisch Leger) datang ke Belanda dengan kapal laut bersama 12.500 militer-militer dan keluarga mereka dengan berbagai macam kapal. Ayah saya waktu itu berumur 14 tahun.
Saya lahir tahun 1975 di Assen, mempunyai adik perempuan (lahir di tahun 1977) dan adik laki (tahun 1978). Ayah saya meninggal tahun 1989 waktu saya berumur 14 tahun.
Tahun 2002 saya selesai sekolah ‘Pedagogisch Sosial dan tahun 2003 bulan Maret, saya bekerja sebagai pemimpin kelompok untuk anak-anak muda pencari suaka ‘asylum seekers’, dari berbagai negara seperti Afrika dan Afhanistan). Setelah bekerja setahun, separuh dari pekerja dikurangi.
3 November 2004 saya mulai kerja di panti lansia orang-orang tua yg bernama Hunzerheem. Di dalam panti ada 1 ruangan khusus untuk orang-orang tua Indo dan Maluku. Sukarelawan-sularelawan orang-orang Indo dan Maluku di beri nama: SENANG BERSAMA. Saya bekerja sebagai pendamping aktivitas (activiteiten begeleider).
Untuk penghematan (bezuiniging), pegawai-pagawai dikirim ke panti-panti lain dan diberi kesempatan untuk belajar menjadi perawat.
Tahun 2014 saya di kirim ke Zuidlaren, untuk bekerja di bagian perawatan mental (geestelijke gezondheidszorg) sebagai pendamping aktivitas.
Setelah 3 tahun saya berhenti kerja dan sejak tahun 2018 saya kerja sebagai huishoudelijk medewerkster (pekerja rumah tangga). Dan setiap hari Jumat saya kerja sukarela di buurthuiskamer Pand10A di Zuidhorn, dimana saya mengatur aktivitas-aktivitas untuk soos Indonesia yg bernama ‘Mari masuk’. Disana diadakan kegiatan berlatar belakang Indonesia dari jam 10 pagi sampai jam 12 siang.
Siapa saja bisa datang mampir, minum kopi/teh dan makan kue2 bersama, ngobrol-ngobrol. Sekali-kali diadakan kegiatan-kegoatan seperti: workshop obat-obat tradisional, cerita tentang bermacam-macam jenis kain ikat. Saya suka putar lagu-lagu Indonesia, tamu-tamu bisa bermain congklak/dakon. Sekali-kali tamu membawa album foto tempo dulu dan bercerita tentang album itu dan ada yang membawa alat/ bahan dari Indonesia waktu jaman dulu.
Pada bulan Juni 2019 kami mengadakan ‘Pasar Ketjil’. Cuacanya sangat bagus. Banyak stand yang berjualan seperti sate, jajanan Indonesia, barang-barang dari Indonesia, cendol, rujak, pertunjukan tarian dari Bali dan Sumatera. Dan juga Alzheimer Indonesia-Belanda hadir untuk memberikan informasi tentang kegiatan mereka.
Untuk anak-anak juga terdapat kegiatan: membuat topeng workshop angklung. Dan dua band yang saling berganti bermain. Bingo juga dilakukan secara spontan. Jurnalis dari koran datang pada hari itu meliput membuat acara Pasar Ketjil menjadi sukses dan banyak yang bertanya kapan akan diadakan kembali.
Dua bulan sekali saya masak makanan Indonesia. Yang berminat bisa mendaftarkan namanya di buku yang terletak di atas meja buurthuiskamer, atau hubungi saya (telpon/ email). Maksimal 12 orang dengan biaya €7.50.
Banyak sekali kegiatan yang kami laksanakan secara regular misalnya tanggal 18 Maret 2020 kami akan adakan workshop ‘Putar Ketupat’ di buat dari pita. Siapa yang berminat bisa daftar hanya dengan €6 sudah termasuk kopi/teh dan bahan. Untuk melihat berbagai macam kegiatan kami, bisa cek ke website: www.buurthuiskamerzuidhorn.nl
Kalau ada waktu, datang mampir ‘Mari Masuk’.
Sampai Jumpa!
Salam dari Imel.
Leave a Reply